Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya yang berjudul “Perjuangan Agama Melawan Neolib“. Perlu ditekankan lagi bahwa, di Indonesia Baru, semua umat beragama duduk sama rendah berdiri sama tinggi.
Telah kita ketahui bersama bahwa Neoliberalisme secara nyata telah melumpuhkan sendi-sendi kehidupan bangsa dalam bidang politik, ekonomi dan budaya. Semua partai politik tak berdaya melawan kepentingan kaum penjajah; DPR tersandera sedemikian sehingga lahir berbagai undang-undang yang secara nyata-nyata bertentangan dengan Pancasila dan hanya menguntungkan kaum kapitalis.
Berbagai persoalan bangsa lainnya, salah satu sumber utamanya adalah karena cengkeraman Neoliberalisme di tanah air: runtuhnya nilai-nilai, korupsi, kemiskinan, kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin, kerusakan lingkungan akibat eksplotasi SDA yang berlebihan tanpa memperhitungkan daya dukung lingkungan, disintegrasi bangsa, pelacuran, narkoba, lgbt, dll.
Untuk itu, sebagai sesama umat beragama, kita perlu bekerja sama bahu-membahu membebaskan diri dari Neoliberalisme. Kita tidak membenci kaum neolib. Akan tetapi, kita tidak pula berpangku tangan membiarkan nilai-nilai kemanusian runtuh di depan mata kita. Kita tidak membenci pemodal dalam dan luar negeri, akan tetapi kita menginginkan kerjasama dengan atas dasar kesetaraan, duduk sama rendah berdiri sama tingggi.
Sebagai umat beragama, kita memiliki kepentingan bersama ditegakkannya nilai-nilai kemanusiaan. Dalam pada itu dengan bekerja sama, tujuan ini akan lebih mudah untuk kita raih bersama.
Untuk itulah, kita perlu menyingkirkan segala isue remeh temeh yang membuat kekuatan bersama kita menjadi lemah. Kita harus terus menerus mewaspadai adanya kekuatan-kekuatan yang hendak memecahbelah kita.
Semoga Tuhan YME meridhai usaha kita. Amin.
Post a Comment
Post a Comment